Skip to main content

Jepang Selamatkan Pomalaa dari Pengeboman Sekutu

"Dalam operasi penyerangan yang dilakukan oleh Sekutu di Kendari pada tanggal 26 Oktober 1943, tepatnya penyerangan di seputar lokasi tambang Nikel di Pomalaa, satu unit pesawat tempur Sekutu tipe B-24 Fyracle Myrtle berhasil ditembak jatuh oleh pesawat tempur Jepang tipe Mitsubishi A6M Zero. Delapan awak pesawat Sekutu selamat, akan tetapi mereka ditangkap oleh pasukan Jepang," 

Demikian salah satu petikan dari buku "Studi Arkeologi Historis Situs Lapangan Terbang Kendari II". Rekonstruksi Lapangan Udara Kendari II (Kendari II Airfield) Sebagai Medan Pertempuran Masa Perang Dunia II.

Buku ini diterbitkan pada 2016 oleh Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari dan Balai Arkeologi Sulawesi Selatan Makassar. Peristiwa di atas terjadi saat Perang Dunia II di Asia Pasifik antara Jepang dan Sekutu.

Perang Pasifik

Perang Dunia II pecah 1 September 1939 dan melebar ke Asia Pasifik setelah Jepang pada 7 Desember 1941 mengebom Pearl Harbour, pangkalan angkatan laut Amerika Serikat di Honolulu, Hawai. Berkobarlah Perang Pasifik.

Pada 1942 Jepang menyerang Pangkalan Udara Kendari II dan berhasil merebutnya dari tentara Hindia Belanda yang sedang menguasai Nusantara. Belanda salah satu negara Sekutu pada waktu itu, di samping Amerika, Inggris, Australia.

Sejarah mencatat sepanjang 1942-1945 terjadi 24 serangan balasan Sekutu ke Kendari, 12 di antaranya pengeboman. 

Kendari dijadikan salah satu pangkalan utama militer Jepang karena letaknya sangat strategis dan juga memiliki tambang nikel di Pomalaa, yang mana nikel adalah material utama membuat baja tahan karat untuk berbagai industri, khususnya pembuatan kapal dan senjata. 

Makanya Jepang menjaga Pomalaa mati-matian. Pengeboman di Kolaka yang gagal itu adalah serangan dan pengeboman ke-13.

Endingnya sudah kita ketahui bersama bahwa pada 1945 Jepang pada akhirnya menyerah pada Sekutu setelah Amerika Serikat mengebom Kota Hirosima dan Nagasaki.  Dua serangan ini merupakan penggunaan senjata nuklir masa perang untuk pertama dalam sejarah.

Pada 6 Agustus 1945, sebuah pesawat pengebom B-29 bernama Enola Gay menjatuhkan bom atom "Little Boy" di atas Hiroshima, Jepang. Bom tersebut meledak di atas kota dan menewaskan sekitar 140.000 orang, baik militer maupun sipil.

Selang tiga hari kemudian, pada 9 Agustus 1945, sebuah pesawat pengebom B-29 bernama Bockscar menjatuhkan bom atom "Fat Man" di atas Nagasaki, Jepang. Bom tersebut meledak di atas kota dan menewaskan sekitar 70.000 orang.

Kedua serangan nuklir tersebut menyebabkan kerusakan dan korban jiwa yang sangat besar. Banyak orang meninggal seketika akibat ledakan dan radiasi. Mereka yang selamat pun mengalami luka-luka yang parah dan menderita efek jangka panjang dari radiasi.

Pengeboman Hiroshima dan Nagasaki merupakan peristiwa yang mengubah dunia. Serangan ini menjadi bukti dahsyatnya senjata nuklir dan konsekuensinya bagi umat manusia. Serangan ini juga menjadi salah satu faktor yang mendorong Jepang menyerah kepada Sekutu dan mengakhiri Perang Dunia II.

Sejarah Nikel Pomalaa

pabrik nikel antam pomalaa
Pabrik feronikel PT Antam Pomalaa, (Foto: Koleksi Pribadi/2012)

Menurut literatur yang ada, sejarah pertambangan nikel di Pomalaa dimulai pada 1909, ketika Eduard Cornelius Abendanon, ahli geologi berkebangsaan Belanda, menemukan bijih nikel di Pomalaa.

Penemuan ini dilanjutkan dengan kegiatan eksplorasi pada tahun 1934 oleh Oost Borneo Maatschappij (OBM) dan Bone Tole Maatschappij. Menjadikannya tambang bijih nikel tertua di Indonesia.

Pada saat Perang Dunia II, pabrik nikel Pomalaa sukses direbut Jepang dari tangan Pemerintah Hindia Belanda. 

Setelah Indonesia merdeka, pada 1968 pemerintah Indonesia mendirikan perusahaan negara yang diberi nama PN ANTAM, penggabungan dari beberapa perusahaan negara pada saat itu yang berpusat di Jakarta.

Dan pada 1976 atau dua tahun setelah berubah menjadi Perseroan Terbatas (PT ANTAM), dia untuk pertama kalinya melakukan Operasi Komersial Pabrik Feronikel I Pomalaa dan pada 1995 melakukan Operasi Komersial Pabrik feronikel II di Pomalaa. Menurut Badan Geologi Kementerian ESDM, Pomalaa memiliki cadangan nikel sebesar 2,7 miliar ton. Bila mengacu pada kecepatan produksi saat ini, cadangan nikel milik PT Antam diperkirakan bisa bertahan hingga 2051 mendatang.  

pabrik nikel antam pomalaa
Jurnalis yang melakukan peliputan di PT Antam Pomalaa pada 2012. (Foto: koleksi pribadi)

Pomalaa adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara, dengan 12 desa/kelurahan. Ibu kota kecamatan Pomalaa terletak di Kelurahan Tonggoni. Dari Kolaka, Pomalaa dicapai kurang lebih 15 menit lewat bypass. Sedangkan dari Kota Kendari, ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara, Pomalaa kurang lebih 4 jam perjalanan santai dengan mobil. (*)

Baca Juga:
Kendari Pernah 12 Kali Dibom Sekutu
Melawan Penjajah dengan Kampanaha


Comments

Popular posts from this blog

Katimboka: Layangan Pertama di Dunia

Peneliti layang-layang asal Jerman, Wolfgang Bieck, saat memulai penelusurannya pada 1997 mendapati semua literatur menunjuk Cina rumah kelahiran layang-layang dunia. Mengambil tonggak 2800 tahun lalu Cina telah menerbangkan layangan terbuat dari sutra dan bambu emas sebagai bingkainya. Penggalian lebih jauh mempertemukan Wolfgang dengan layang-layang di Asia Tenggara yang lebih primitif. Terbuat dari daun. Baca Juga: Raja Festival Layangan Internasional Itu Bernama Kolope Persepsinya mengenai layang-layang terdamprat. Dari situ dia mulai membuka jalur baru pemetaan asal muasal layang-layang, menggunakan pendekatan teori evolusi. Wolfgang Bieck mengungkapkan hal ini kepada penulis, saat Festival Layang-Layang Internasional 2006 yang diselenggarakan di Kabupaten Muna, satu pulau kecil di Indonesia. Ia menaruh purbasangka, layang-layang sutra hanya mata rantai berikut dari evolusi layang-layang, suatu pengembangan dari layang-layang daun. Persoalannya sekarang, di Asia Tenggara teru...

Pesan Geologi Berusia 1,8 Juta Tahun untuk Kabupaten Muna

Muna sebagai kabupaten usianya tahun ini 65 tahun, sebagai kerajaan umurnya menginjak 814 tahun, sebagai sebuah pulau usianya menurut Kementerian ESDM terbentuk sekitar 1,8 juta tahun yang lalu.  Ilustrasi pengangkatan Pulau Muna Muna 1 Juli 1959 mekar jadi kabupaten. Sama-sama mekar dengan Kecamatan Kendari, Buton, dan Kolaka saat Sulawesi Tenggara resmi terbentuk jadi provinsi, terpisah dari Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Sebelumnya Sulsel dan Sultra digabung jadi satu, Provinsi Sulawesi Selatan-Tenggara (Sulselra). Sejauh 2024 Muna sudah melahirkan 2 anak, yaitu Kabupaten Buton Utara yang dimekarkan pada 2 Januari 2007 dan 7 tahun kemudian tepatnya 23 Juli 2014 memekarkan Kabupaten Muna Barat. Terbersit rencana pemekaran dua wilayah lagi, Kota Raha dan Muna Timur.  Muna adalah nama suku yang mendiami satu dari dua pulau besar berdampingan di bawah lengan tenggara Pulau Sulawesi, Pulau Muna. Dan di sebelahnya Pulau Buton.  Secara administratif Muna berbagi tempat d...

Petunjuk Jalan Keliling Daerah Sulawesi Tenggara

Wakatobi hanya satu dari 4 pulau mayor di Sulawesi Tenggara yang memendam harta karun objek wisata alam yang eksotis. Mulai dari bawah laut, tepi pantai, hutan, sungai, air terjun, laguna, flora dan fauna endemik, gua purba, menara kars, hingga di angkasanya masih beterbangan burung langka dan layang-layang pertama di dunia, adalah semua apa destinasi wisata yang orang butuhkan, ada di jazirah ini. Provinsi Sulawesi Tenggara terdiri atas 17 kabupaten/kota, secara rinci 2 kota dan 15 kabupaten. Sebagian daerah-daerah itu berdiam di daratan utama Sulawesi dan sebagian tersebar di kepulauan. Persisnya 8 daerah di daratan dan 9 daerah di kepulauan. Wilayah Daratan Sebanyak 8 daerah di daratan adalah: Kabupaten Kolaka ibu kotanya Kolaka Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) ibu kotanya Wanggudu Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) ibu kotanya Tirawuta Kabupaten Konawe ibu kotanya Unaaha Kabupaten Konawe Utara (Konut) ibu kotanya Lasusua Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) ibu kotanya Andoolo Kota Kendari...