Skip to main content

Alasan Mengapa Bombana di Sulawesi Masuk Wilayah Buton

Sebagian wilayah Buton ada di daratan utama Pulau Sulawesi lengan tenggara. Berbagi tempat dengan Kerajaan Konawe yang merajai hampir semua wilayah daratan. Buton adalah suku yang mendiami sebuah pulau kecil yang terletak di bawah lengan tenggara Sulawesi. Bagaimana Buton bisa masuk sejauh itu?

Terlebih wilayah yang diarsir Buton adalah wilayah yang didiami suku Moronene pemilik Kerajaan Moronene. Tentang bagaimana Moronene masuk menjadi bagian dari wilayah administrasi Buton panjang ceritanya.

Menurut situs resmi Pemkab Bombana ini terjadi pada zaman penjajahan Belanda. Pemerintah Hindia Belanda yang memasukkan distrik-distrik di Moronene ke dalam wilayah administrasi Buton. Sebatas itu. Penjelasan lebih jauh soal ini ditemukan dalam cerita rakyat Moronene yang dituturkan turun-temurun ini. 

Terbentuknya Kerajaan Moronene

Kerajaan Moronene dimulai suatu hari di abad ke-9 Raja Luwu Sawerigading menyuruh adik kandungnya, Dendeangi, pergi ke bagian paling selatan jazirah tenggara untuk menandai wilayah kekuasaannya dan membentuk pemerintahan. Ia diminta pula untuk menunjuk beberapa orang yang dipersiapkan menunggu kedatangannya di sana.

Ketika Dendeangi masuk wilayah Moronene, Dendeangi menandai wilayahnya dengan menghentakkan kakinya ke aras batu, kemudian menunjuk orang-orang disekitarnya tanpa bicara, sebagai isyarat  bahwa mereka saksi atas kejadian ini. Batu tersebut sekarang dikenal dengan Batu Lateng'u (lesak ke dalam membentuk cekungan)

Setelah semua pesan yang diperintahkan kakaknya sudah dijalankan, datanglah Sawerigading melantik Dendeangi mokole (raja) pertama  kerajaan Bombana.

Pusat kerajaan terletak di Tangkeno Wawolaesa, yang sekarang berada di daerah Pangkuri, Desa Taubonto. 

Dalam mengelola wilayah yang begitu luas, Kerajaan Bombana kerap mendapatkan ancaman perebutan wilayah kekuasaan dari kerajaan tetangga.

Untuk mentaktis masalah ini, pada masa pemerintahan mokole ke-3, Mokole Nungkulangi, kerajaan dibagi menjadi 3 bagian yang kecil kepada ahli warisnya. Pembagian ini terjadi sekitar abad ke-17.

1. Kerajaan Kabaena diperintah Ratu Indaulu
2. Kerajaan Rumbia diperintah Ratu Tina Sio Ropa.
3. Kerajaan Poleang diperintah Raja Ririsao.

Setelah itu gangguan dapat diatasi. Namun muncul lagi gangguan baru dari bajak laut ganas La Bolontio.

Keintiman Setelah Gangguan Bajak Laut

Ketika masa pemerintahan Mokole Kabaena VII, Mokole Manjawari, terjalin persekutuan antara kerajaan Kabaena dan Buton setelah kemenangan bersama mengusir bajak laut La Bolontio yang kerap mengganggu keamanan perairan Kerajaan Buton dan Kabaena. Berkat kemenangan itu pula, Manjawari diberikan kekuasaan sampai ke wilayah Selayar yang dikenal sebagai Opu Selayar (Pemilik Selayar) oleh Kerajaan Buton, dan diberi gelar Sapati Manjawari (Gelar Patih Pertama Kerajaan Buton).

Kedekatan itu semakin intim saat Manjawari menikahkan anaknya dengan Lakilaponto, Raja Buton. Demikian cerita rakyat Moronene.

Sayembara Kerajaan Buton

Ratusan kilo dari Moronene, saking ganasnya La Bolontio sampai-sampai Kerajaan Buton membuat sayembara siapa yang berhasil membunuh La Bolontio akan diangkat jadi Raja Buton.

Satembara ini sampai juga di telinga Raja Muna ke-7 Lakilaponto dan entah bagaimana dia memutuskan ikut sayembara dan berhasil. 

Dilantiklah dia jadi Raja Buton ke-6 sedangkan kursi kekuasaannya di Muna diberikan kepada adiknya La Posasu menjadi Raja Muna ke-8.

Menurut buku "Sejarah dan Kebudayaan Kerajaan Muna" ditulis Jules Couvreur, Lakilaponto dan La Posasu adalah anak ke-8 dan ke-9 Raja Muna Sugi Manuru. Mereka bersaudara sebanyak 14 orang, 2 di antaranya perempuan. Setelah Sugi Manuru turun tahta, ia digantikan Lakilaponto. 

Mekar Jadi Kabupaten Bombana


kantor bupati bombana
Kantor Bupati Bombana 2023

Tidak seperti kebanyakan daerah nanti keluar Undang-Undang (UU) No. 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah yang kemudian direvisi menjadi UU No.32 Tahun 2004, barulah mereka berlomba-lomba mengajukan pemekaran daerah, Perjuangan warga Moronene untuk menjadi daerah otonom sudah dilakukan sejak 1948 di era Soekarno. Baru dua tahun Indonesia merdeka. Ada upaya-upaya selanjutnya yang sangat intens hingga 1965.

Ini tahun terakhir perjuangan pemekaran Moronene terdengar di era Soekarno. Merupakan tahun terjadinya Gerakan 30 September PKI yang menculik dan membunuh 6 jenderal TNI Angkatan Darat (AD), sebuah peristiwa yang menandai akhir kekuasaan era Orde Lama. Indonesia kini memasuki orde baru.

Pemekaran kembali diajukan pada 1989 dan alhasil suara rakyat Moronene mulai direspons Pemprov Sultra dengan merencanakan pengembangan Provinsi Dati I Sultra yang dimuat dalam buku Repelita V. Tahun ini adalah tahun jatuhnya kekuasaan Orde Baru setelah 32 tahun berkuasa. Banyak hal yang berubah setelah ini termasuk regulasi dan kebijakan.

Memasuki atmosfer era Reformasi pada 1999 terbit UU Otoda, membuka luas keran pemekaran daerah. 

Tidak tunggu lama, pada 9 Mei 2000 DPRD Buton mengeluarkan rekomendasi Nomor 91/125/DPRD/2000. Dan hanya 3 tahun setelah itu, akhirnya 18 Desember 2003 lahirlah Kabupaten Bombana setelah perjuangan melelahkan dan penantian panjang selama 55 tahun. (*)

Comments

Popular posts from this blog

Katimboka: Layangan Pertama di Dunia

Peneliti layang-layang asal Jerman, Wolfgang Bieck, saat memulai penelusurannya pada 1997 mendapati semua literatur menunjuk Cina rumah kelahiran layang-layang dunia. Mengambil tonggak 2800 tahun lalu Cina telah menerbangkan layangan terbuat dari sutra dan bambu emas sebagai bingkainya. Penggalian lebih jauh mempertemukan Wolfgang dengan layang-layang di Asia Tenggara yang lebih primitif. Terbuat dari daun. Baca Juga: Raja Festival Layangan Internasional Itu Bernama Kolope Persepsinya mengenai layang-layang terdamprat. Dari situ dia mulai membuka jalur baru pemetaan asal muasal layang-layang, menggunakan pendekatan teori evolusi. Wolfgang Bieck mengungkapkan hal ini kepada penulis, saat Festival Layang-Layang Internasional 2006 yang diselenggarakan di Kabupaten Muna, satu pulau kecil di Indonesia. Ia menaruh purbasangka, layang-layang sutra hanya mata rantai berikut dari evolusi layang-layang, suatu pengembangan dari layang-layang daun. Persoalannya sekarang, di Asia Tenggara teru...

Pesan Geologi Berusia 1,8 Juta Tahun untuk Kabupaten Muna

Muna sebagai kabupaten usianya tahun ini 65 tahun, sebagai kerajaan umurnya menginjak 814 tahun, sebagai sebuah pulau usianya menurut Kementerian ESDM terbentuk sekitar 1,8 juta tahun yang lalu.  Ilustrasi pengangkatan Pulau Muna Muna 1 Juli 1959 mekar jadi kabupaten. Sama-sama mekar dengan Kecamatan Kendari, Buton, dan Kolaka saat Sulawesi Tenggara resmi terbentuk jadi provinsi, terpisah dari Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Sebelumnya Sulsel dan Sultra digabung jadi satu, Provinsi Sulawesi Selatan-Tenggara (Sulselra). Sejauh 2024 Muna sudah melahirkan 2 anak, yaitu Kabupaten Buton Utara yang dimekarkan pada 2 Januari 2007 dan 7 tahun kemudian tepatnya 23 Juli 2014 memekarkan Kabupaten Muna Barat. Terbersit rencana pemekaran dua wilayah lagi, Kota Raha dan Muna Timur.  Muna adalah nama suku yang mendiami satu dari dua pulau besar berdampingan di bawah lengan tenggara Pulau Sulawesi, Pulau Muna. Dan di sebelahnya Pulau Buton.  Secara administratif Muna berbagi tempat d...

Petunjuk Jalan Keliling Daerah Sulawesi Tenggara

Wakatobi hanya satu dari 4 pulau mayor di Sulawesi Tenggara yang memendam harta karun objek wisata alam yang eksotis. Mulai dari bawah laut, tepi pantai, hutan, sungai, air terjun, laguna, flora dan fauna endemik, gua purba, menara kars, hingga di angkasanya masih beterbangan burung langka dan layang-layang pertama di dunia, adalah semua apa destinasi wisata yang orang butuhkan, ada di jazirah ini. Provinsi Sulawesi Tenggara terdiri atas 17 kabupaten/kota, secara rinci 2 kota dan 15 kabupaten. Sebagian daerah-daerah itu berdiam di daratan utama Sulawesi dan sebagian tersebar di kepulauan. Persisnya 8 daerah di daratan dan 9 daerah di kepulauan. Wilayah Daratan Sebanyak 8 daerah di daratan adalah: Kabupaten Kolaka ibu kotanya Kolaka Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) ibu kotanya Wanggudu Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) ibu kotanya Tirawuta Kabupaten Konawe ibu kotanya Unaaha Kabupaten Konawe Utara (Konut) ibu kotanya Lasusua Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) ibu kotanya Andoolo Kota Kendari...