Skip to main content

4 Cara ke Wakatobi

Wakatobi terletak di segitiga terumbu karang dunia, sehingga memiliki kekayaan hayati yang sangat tinggi. Keindahan bawah laut Wakatobi membuat dia dijadikan Taman Nasional Wakatobi pada 1996 oleh pemerintah Indonesia.

Wakatobi adalah sebuah kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara. Dia merupakan gugusan pulau dengan pulau utama Wanci, Kaledupa, Tomia, dan Binongko. Nama Wakatobi diambil dari akronim keempat pulau.

Menurut situs Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI, Taman Nasional Wakatobi merupakan salah satu dari 50 taman nasional di Indonesia, dengan total area seluas 1,39 juta hektare, menyangkut keanekaragaman hayati laut, skala dan kondisi karang yang menempati salah satu posisi prioritas tertinggi dari konservasi laut di Indonesia. Kedalaman air di taman nasional ini bervariasi, bagian terdalam mencapai 1.044 meter di bawah permukaan air laut.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sultra, Wakatobi terdiri atas 8 kecamatan, memiliki 142 pulau sesuai data terakhir yang dirilis 2022 oleh BPS inklud di dalamnya Pulau Wanci, Kaledupa, Tomia, Binongko, dan jumlah objek wisata sebanyak 642.

Situs Kemenparekraf mencatat, daerah ini kaya dengan sumber daya alam laut seperti 942 spesies ikan, 400 spesies mollusca, 90.000 hektare luas terumbu karang yang terdiri dari 750 spesies karang dari 850 spesies karang yang ada di dunia. Ia juga memiliki karang atol, Atol Kaledupa, dengan panjang 48 kilometer (km) dan merupakan atol terpanjang di dunia.

Dengan demikian, Taman Nasional Wakatobi mempunyai spesies karang maupun ikan terbanyak di dunia dibanding pusat-pusat diving dunia lainnya, seperti, Pulau Karibia dan Laut Merah di mana masing-masing hanya memiliki 50 spesies ikan dan 300 spesies terumbu karang. Potensi keunikan wisata laut dan budaya tersebut mengantarkan Wakatobi ditetapkan sebagai Cagar Biosfer Bumi ke-8 di Indonesia oleh UNESCO pada 2012.

Wakatobi dapat diakses dengan 4 cara dari ibu kota Provinsi Sultra, Kota Kendari.

1. Bandara Haluoleo Kendari

Wakatobi dapat diakses melalui rute perjalanan udara. Wakatobi punya Bandara Matahora yang dioperasikan sejak 2009. Tersedia penerbangan khusus yang melayani Kendari-Wakatobi melalui bandara Haluoleo Kendari. Lama perjalanan sekitar 45 menit.

2. Pelabuhan Pangkalan Perahu Kendari

Selain jalur udara, Wakatobi bisa juga ditempuhi dengan kapal laut dari Kendari langsung ke Pelabuhan Pangulubelo Wangiwangi, ibu kota kabupaten, melalui Pelabuhan Pangkalan Perahu Kendari. Start pukul 9 pagi tiba petang sekitar pukul 18.00 Wita, hanya singgah sebentar di pelabuhan Wa Ode Buri Kabupaten Buton Utara. Seluruhnya memakan waktu 9 jam perjalanan dari Kendari.

3. Pelabuhan Bungkutoko Kendari

Ada juga layanan Kapal Pelni yang bisa diakses dari Pelabuhan Bungkutoko Kendari. Hanya saja, Pelni tidak melayani setiap hari. Sejauh ini ada KFC Jetliner melayani pelayaran langsung Kendari-Wakatobi pergi pulang 3 kali seminggu. Jadwal sewaktu-waktu bisa berubah, terutama di musim angin timur yang garang. Ada juga KM Sabuk Nusantara yang singgah 2 kali sebulan. Melayani rute Kendari-Wakatobi-Batauga-Baubau, Liana Banggai-Talaga-Sikeli-Pomalaa-Bulukumba.

4. Jalur Angkutan Feri ASDP

Mau bawa kendaraan pribadi ke Wakatobi? Tidak masalah. Bisa lewat pelabuhan feri Amolengo-Labuan, yang menghubungkan daratan utama Pulau Sulawesi dengan Pulau Buton. Jadi, dari Kendari diawali dengan perjalanan ke Amolengo kurang lebih 2,5 jam waktu tempuh rata-rata, lalu naik Feri Amolengo kurang lebih 15 menit yang diperlukan untuk menyeberang ke Labuan, Kabupaten Buton Utara. Dari Labuan lanjut dengan perjalanan darat ke Kamaru, Buton sekitar 3 jam perjalanan. Kamaru adalah tempat pelabuhan penyeberangan feri ASDP yang menghubungkan Pulau Buton dengan Pulau Wakatobi. Kapal feri Kamaru-Wanci butuh sekitar 4 jam perjalanan untuk sampai di ibu kota Wakatobi yang bernama Wangiwangi.

Taman Nasional Wakatobi menawarkan berbagai aktivitas wisata bahari, seperti snorkeling, diving, memancing, dan juga berkunjung ke kampung suku Bajo. Suku Bajo merupakan suku yang hidup di atas laut, mereka tinggal di rumah panggung yang terbuat dari kayu dan bambu. Berkunjung ke kampung suku Bajo merupakan pengalaman yang unik dan menarik.

Pilihlah waktu yang tepat untuk berkunjung Wakatobi memiliki iklim tropis dengan dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim kemarau berlangsung dari bulan April hingga Oktober, sedangkan musim hujan berlangsung dari bulan November hingga Maret. Waktu terbaik untuk berkunjung ke Wakatobi adalah pada musim kemarau, karena cuacanya lebih cerah dan air laut lebih jernih.

Wakatobi merupakan destinasi wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi. Dengan keindahan alam dan budayanya, Wakatobi dapat menjadi tempat liburan yang tak terlupakan.(*)

Baca Juga:
Petunjuk Jalan Keliling Daerah Sulawesi Tenggara
Timeline Pemekaran Daerah di Sulawesi Tenggara
Napabale Laguna, Lukisan Vagina Alam
Raja Festival Layangan Internasional Itu Bernama Kaghati Kolope

Comments

Popular posts from this blog

Katimboka: Layangan Pertama di Dunia

Peneliti layang-layang asal Jerman, Wolfgang Bieck, saat memulai penelusurannya pada 1997 mendapati semua literatur menunjuk Cina rumah kelahiran layang-layang dunia. Mengambil tonggak 2800 tahun lalu Cina telah menerbangkan layangan terbuat dari sutra dan bambu emas sebagai bingkainya. Penggalian lebih jauh mempertemukan Wolfgang dengan layang-layang di Asia Tenggara yang lebih primitif. Terbuat dari daun. Baca Juga: Raja Festival Layangan Internasional Itu Bernama Kolope Persepsinya mengenai layang-layang terdamprat. Dari situ dia mulai membuka jalur baru pemetaan asal muasal layang-layang, menggunakan pendekatan teori evolusi. Wolfgang Bieck mengungkapkan hal ini kepada penulis, saat Festival Layang-Layang Internasional 2006 yang diselenggarakan di Kabupaten Muna, satu pulau kecil di Indonesia. Ia menaruh purbasangka, layang-layang sutra hanya mata rantai berikut dari evolusi layang-layang, suatu pengembangan dari layang-layang daun. Persoalannya sekarang, di Asia Tenggara teru...

Pesan Geologi Berusia 1,8 Juta Tahun untuk Kabupaten Muna

Muna sebagai kabupaten usianya tahun ini 65 tahun, sebagai kerajaan umurnya menginjak 814 tahun, sebagai sebuah pulau usianya menurut Kementerian ESDM terbentuk sekitar 1,8 juta tahun yang lalu.  Ilustrasi pengangkatan Pulau Muna Muna 1 Juli 1959 mekar jadi kabupaten. Sama-sama mekar dengan Kecamatan Kendari, Buton, dan Kolaka saat Sulawesi Tenggara resmi terbentuk jadi provinsi, terpisah dari Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Sebelumnya Sulsel dan Sultra digabung jadi satu, Provinsi Sulawesi Selatan-Tenggara (Sulselra). Sejauh 2024 Muna sudah melahirkan 2 anak, yaitu Kabupaten Buton Utara yang dimekarkan pada 2 Januari 2007 dan 7 tahun kemudian tepatnya 23 Juli 2014 memekarkan Kabupaten Muna Barat. Terbersit rencana pemekaran dua wilayah lagi, Kota Raha dan Muna Timur.  Muna adalah nama suku yang mendiami satu dari dua pulau besar berdampingan di bawah lengan tenggara Pulau Sulawesi, Pulau Muna. Dan di sebelahnya Pulau Buton.  Secara administratif Muna berbagi tempat d...

Petunjuk Jalan Keliling Daerah Sulawesi Tenggara

Wakatobi hanya satu dari 4 pulau mayor di Sulawesi Tenggara yang memendam harta karun objek wisata alam yang eksotis. Mulai dari bawah laut, tepi pantai, hutan, sungai, air terjun, laguna, flora dan fauna endemik, gua purba, menara kars, hingga di angkasanya masih beterbangan burung langka dan layang-layang pertama di dunia, adalah semua apa destinasi wisata yang orang butuhkan, ada di jazirah ini. Provinsi Sulawesi Tenggara terdiri atas 17 kabupaten/kota, secara rinci 2 kota dan 15 kabupaten. Sebagian daerah-daerah itu berdiam di daratan utama Sulawesi dan sebagian tersebar di kepulauan. Persisnya 8 daerah di daratan dan 9 daerah di kepulauan. Wilayah Daratan Sebanyak 8 daerah di daratan adalah: Kabupaten Kolaka ibu kotanya Kolaka Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) ibu kotanya Wanggudu Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) ibu kotanya Tirawuta Kabupaten Konawe ibu kotanya Unaaha Kabupaten Konawe Utara (Konut) ibu kotanya Lasusua Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) ibu kotanya Andoolo Kota Kendari...