Istilah kapitalao pertama kali muncul di era pemerintahan Omputo Kino Wuna La Ode Saadudin, ketika ia menambah keanggotaan Syarat Muna dari 6 orang menjadi 9 orang. Salah satunya memasukkan kapitalao dalam keanggotaan.
Kapitalao adalah komandan pasukan Omputo Kino Wuna, bertindak sebagai penjaga keamanan, semacam panglima.
Kapitalao haruslah Kino (pemimpin kampung) Bobatu Oaluno dan 3 Kino Barata.
Bobatu Oaluno adalah kino dari delapan kampung yaitu Labora, Lakologou, Tobea, Mantobua, Lagadi, Watumelaa, Lasehao, dan Kasaka.
Sedangkan tiga Kino Barata adalah Kino Lohia, Lahontohe, dan Wasolangka.
Salah satu dari mereka dapat dicalonkan menjadi kapitalao. Dan kapitalao dapat dicalonkan menjadi Omputo Kino Wuna.
Setiap kapitalao memakai kampung asalnya dalam gelar. Maka terdapatlah Kapitalao Lohia, Kapitalao Labora, Kapitalao Lakologou, dan seterusnya.
Kapitalao haruslah berasal dari golongan La Ode atau keturunan para sugi.
Setiap golongan La Ode dapat menjadi kino (kepala kampung). Hanya saja tidak setiap kino dapat menjadi kapitalao melainkan hanya kino Bobatu Oaluno dan 3 Kino Barata.
Kino lain agar bisa menjadi kapitalao terlebih dahulu harus menjadi kino di kampung tersebut. (*)
Dipetik dari buku Sejarah dan Kebudayaan Kerajaan Muna, Jules Couvreur
Comments
Post a Comment