Skip to main content

Pembentukan Kino

Pada era kepemimpinan Lakilaponto, suatu hari dia mempunyai ide lalu mengajak empat mino dan empat kamomula berembuk di Lambubalano.

Kamokula Barangka, Kamokula Wapepi, Kamokula Tongkuno, dan Kamokula Lindo.

Kemudian, Mino Kaura, Mino Lembo, Mino Kancitala, dan Mino Ondoke.

Lambubalano adalah tempat munculnya Bheteno ne Tombula dari dalam bambu sehingga dianggap keramat dan dipakai untuk mengadakan rapat penting.

Sidang menyepakati pembentukan kampung-kampung baru yang akan dipimpin kino dibantu seorang mino.

Para kino merupakan keturunan (bhobhato) para sugi dan diberi tugas memimpin, sedangkan mino yang selain itu.

Mino berkedudukan semacam tokoh masyarakat atau barangkali bisa juga disebut tetua kampung.

Dibentuklah 28 kampung di luar wilayah yang dinaungi keempat mino dan keempat kamokula.

Jadi, semuanya 36 kampung yang juga berarti 36 kino dan mino.

Pada waktu Jules Couvreur menulis buku ini, wilayah mino sudah banyak dilupa orang. Yang masih diingat hanya para kino yang diberi gelar sesuai wilayah kekuasaanya.

Tentu saja kampung-kampung yang akan disebut ini letaknya dekat Kota Muna dahulu, bukan keadaan yang sekarang.

Dan, bila menemukan kata "sekarang" dalam tulisan ini berarti merujuk tahun 1935 saat Jules Couvreur menulis buku ini.

Berikut ini wilayah kino yang ditetapkan waktu itu.

  1. Lagadi (putra Sugi Manuru)
  2. Lasehao (putra Sugi Manuru)
  3. Lahontohe (La Mangkutara, putra Sugi Manuru)
  4. Labora (La Pusaso, putra Sugi Manuru)
  5. Lohia (La Kakola, putra Sugi Manuru)
  6. Rete (La Pana, putra Sugi Manuru)
  7. Kasaka (suami Wa Sidakari, putri Sugimanuru diangkat jadi kino di sini)
  8. Wasolangka (Kakoda, putra Sugi Manuru)
  9. Bombanawulu (Kalipapoto, putra Sugi Manuru)
  10. Lakudo (Tenderidatu, putra Sugi Manuru)
  11. Tobea (suami Wa Gula, putri Sugi Manuru diangkat jadi kino di sini)
  12. Mantobua
  13. Madawa
  14. Labingkuru
  15. Lagusi
  16. Laiworu (ini bukan kampung Laiworu yang sekarang. Laiworu yang dulu letaknya di dekat Kota Muna)
  17. Waleale
  18. Lakologou
  19. Latongku
  20. Watumelaa
  21. Waulai
  22. Walelei
  23. Laiba
  24. Bea (letaknya dulu dekat Lasehao, sekarang tidak ada lagi)
  25. Lasosodo
  26. Lakawohe (sekarang disatukan dengan kampung Pentiro)
  27. Latompe (Sekarang kampung Katobu)
  28. Laloia (Dulu letaknya dekat Kancitala, sekarang tidak ada lagi).

Kampung-kampung ini diisi penduduk dari kampung kekuasaan keempat kamokula dan keempat mino.

Penduduk Barangka dan Kaura membentuk kampung Lagadi, Bombanawulu, Lakudo, Watumelaa, Waulai, Walelei, dan Latompe.

Penduduk Wapepi dan Lembo mengisi kampung Lasehao, Lahontohe, Kasaka, Laiba, dan Bea.

Penduduk Tongkuno dan Kancitala menghuni Labora, Rete, Wasolangka, Laiworu, Waleale, Lakologou, Latongku, Lakawohe, dan Laloia.

Penduduk Lindo dan Ondoke membangun Lohia, Tobea, Mantobua, Madawa, Labongkuru, Lagusi, dan Lasosodo.

Setelah pengaturan ini seleai, Lakilaponto selanjutnya menjadi Omputo Wuna atau Yang Dipertuan di Pulau Muna.

Berikutnya, Lakikaponto berkehendak membangun Kota Muna. Baru saja fondasi keliling dibangun, ia diangkat jadi Raja Wolio di Buton dan bersedia.

Lantaran itu di Muna Lakilaponto digelar "Mepokanduaghono Ghoera" artinya orang menduakan wilayah. (*)

Dipetik dari buku Sejarah Kebudayaan Kerajaan Muna, Jules Couvreur

Baca Juga: 
Kapitalao
Omputo Kino Wuna

Comments

Popular posts from this blog

Katimboka: Layangan Pertama di Dunia

Peneliti layang-layang asal Jerman, Wolfgang Bieck, saat memulai penelusurannya pada 1997 mendapati semua literatur menunjuk Cina rumah kelahiran layang-layang dunia. Mengambil tonggak 2800 tahun lalu Cina telah menerbangkan layangan terbuat dari sutra dan bambu emas sebagai bingkainya. Penggalian lebih jauh mempertemukan Wolfgang dengan layang-layang di Asia Tenggara yang lebih primitif. Terbuat dari daun. Baca Juga: Raja Festival Layangan Internasional Itu Bernama Kolope Persepsinya mengenai layang-layang terdamprat. Dari situ dia mulai membuka jalur baru pemetaan asal muasal layang-layang, menggunakan pendekatan teori evolusi. Wolfgang Bieck mengungkapkan hal ini kepada penulis, saat Festival Layang-Layang Internasional 2006 yang diselenggarakan di Kabupaten Muna, satu pulau kecil di Indonesia. Ia menaruh purbasangka, layang-layang sutra hanya mata rantai berikut dari evolusi layang-layang, suatu pengembangan dari layang-layang daun. Persoalannya sekarang, di Asia Tenggara teru...

Pesan Geologi Berusia 1,8 Juta Tahun untuk Kabupaten Muna

Muna sebagai kabupaten usianya tahun ini 65 tahun, sebagai kerajaan umurnya menginjak 814 tahun, sebagai sebuah pulau usianya menurut Kementerian ESDM terbentuk sekitar 1,8 juta tahun yang lalu.  Ilustrasi pengangkatan Pulau Muna Muna 1 Juli 1959 mekar jadi kabupaten. Sama-sama mekar dengan Kecamatan Kendari, Buton, dan Kolaka saat Sulawesi Tenggara resmi terbentuk jadi provinsi, terpisah dari Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Sebelumnya Sulsel dan Sultra digabung jadi satu, Provinsi Sulawesi Selatan-Tenggara (Sulselra). Sejauh 2024 Muna sudah melahirkan 2 anak, yaitu Kabupaten Buton Utara yang dimekarkan pada 2 Januari 2007 dan 7 tahun kemudian tepatnya 23 Juli 2014 memekarkan Kabupaten Muna Barat. Terbersit rencana pemekaran dua wilayah lagi, Kota Raha dan Muna Timur.  Muna adalah nama suku yang mendiami satu dari dua pulau besar berdampingan di bawah lengan tenggara Pulau Sulawesi, Pulau Muna. Dan di sebelahnya Pulau Buton.  Secara administratif Muna berbagi tempat d...

Petunjuk Jalan Keliling Daerah Sulawesi Tenggara

Wakatobi hanya satu dari 4 pulau mayor di Sulawesi Tenggara yang memendam harta karun objek wisata alam yang eksotis. Mulai dari bawah laut, tepi pantai, hutan, sungai, air terjun, laguna, flora dan fauna endemik, gua purba, menara kars, hingga di angkasanya masih beterbangan burung langka dan layang-layang pertama di dunia, adalah semua apa destinasi wisata yang orang butuhkan, ada di jazirah ini. Provinsi Sulawesi Tenggara terdiri atas 17 kabupaten/kota, secara rinci 2 kota dan 15 kabupaten. Sebagian daerah-daerah itu berdiam di daratan utama Sulawesi dan sebagian tersebar di kepulauan. Persisnya 8 daerah di daratan dan 9 daerah di kepulauan. Wilayah Daratan Sebanyak 8 daerah di daratan adalah: Kabupaten Kolaka ibu kotanya Kolaka Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) ibu kotanya Wanggudu Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) ibu kotanya Tirawuta Kabupaten Konawe ibu kotanya Unaaha Kabupaten Konawe Utara (Konut) ibu kotanya Lasusua Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) ibu kotanya Andoolo Kota Kendari...