Setelah Sugi Manuru, penyematan "sugi" untuk pemimpin tidak lagi dipakai.
Anaknya, Lakilaponto, penerus kepemimpinan berikut, memakai istilah berbeda.
Lakilaponto, raja yang pertama bergelar "omputo" artinya "Yang Dipertuan".
Lakilaponto dii Muna bernama La Tolalaka, di Buton dipanggil Murhum, di Kerjaan Laiwoi bernama Lakilaponto.
Ia orang pertama yang dipilih oleh dewan, yaitu keempat kamokula dan keempat mino.
Ketua dewan dari keempat kamokula dan keempat mino adalah Kamokula Tongkuno.
Beberapa waktu setelah menjadi Omputo Muna, ia diangkat menjadi Lakina Wolio.
Jules Couvreur, seorang Belanda, dalam penelusurannya hingga melahirkan buku "Sejarah Kebudayaan dan Kerahaan Muna" mencatat Lakilaponto juga pernah memerintah Kerajaan Laiwoi. (*)
Comments
Post a Comment