Sistem pemerintahan yang diletakkan La Pusaso tidak berubah selama kekuasaan penggantinya, Rimpeisomba, saudara kandungnya sendiri.
Demikian catatan Jules Couvreur dalam buku Sejarah Kebudayaan dan Kerajaan Muna.
Rimpeisomba kemudian digantikan oleh putranya, Titakono menduduki tahta Kerajaan Muna.
Era Titakono inilah terjadi perubahan drastis.
Bhonto Balano
Pertama, Titakono mengadakan jabatan menteri besar (bhonto balano) atau perdana menteri.
Bhonto balano pertama ditunjuk La Marati, sepupu satu kali dari Titakono.
La Marati putra Wa Ode Pogo yang merupakan saudara perempuan La Pusaso dan Murhum.
Wa Ode Pogo kawin dengan La Pokainsi yang bukan keturunan sugi, sehingga anak-anak dari perkawinan ini lebih rendah tingkatnya daripada keturunan para sugi.
Dari perkawinan ini keduanya dikaruniai 4 orang anak.
La Malindo, Wa Daga (putri), La Ilangka, dan Wa Opa (putri).
La Marati dalam sejarah bergelar Bhatano Laiworu atau "Yang Meninggal di Laiworu".
Filosofi kedudukan bhonto bhalano dan omputo dianggap sebagai pengejawantahan dari laki-laki dan perempuan, seperti Allah dan Muhammad.
Segala urusan omputo dijalankan oleh bhonto balano atas nama omputo.
Ghoera
Semakin lama, perkembangan perladangan makin luas, dan karenanya pekerjaan bhonto balano semakin berat.
Dicarilah suatu sistem yang efektif semacam penghubung. Maka diangkatlah ghoerano (kepala distrik) sebagai perpanjangan tangan.
Wilayah Muna dibagi menjadi 4 bagian dan setiap bagian dipimpin seorang ghoerano. Sebagai ghoerano diangkatlah keempat anak La Marati.
La Malindo menjadi Ghoerano Tongkuno, Wa Daga menjadi Ghoerano Lawa, La Ilangka menjadi Ghoerano Kabawo, dan Wa Opa menjadi Ghoerano Katobu.
Ghoerano Tongkuno meliputi kampung yang dipimpin oleh:
1. Kino Lakologou
2. Kino Labora
3. Kino Waleale
4. Kino Latongku
5. Kino Laiworu
6. Kino Laloia
7. Kino Lakawohe
8. Kino Rete
9. Kino Wasolangka
10. Kamokula Tongkuno
11. Mino Kancitala
Ghoerano Kabawo:
1. Kini Lahontohe
2. Kino Lasehao
3. Kino Kasaka
4. Kino Laiba
5. Kino Bea
6. Kamokula Wapepi
7. Mino Lembo
Ghoerano Lawa:
1. Kino Lagadi
2. Kino Watumelaa
3. Kino Waulai
4. Kino Walelei
5. Kino Latompe
6. Kamokula Barangka
7. Mino Kaura
Ghoerano Katobu
1. Kino Tobea
2. Kino Madawa
3. Kino Lagusi
4. Kino Labongkuru
5. Kino Mantobua
6. Kino Lasosodo
7. Kino Lohia
8. Kamokula Lindo
9. Mino Ondoke
Syarat Muna
Tindakan selanjutnya yang diambil Titakono adalah membentuk Syarat Muna.
Di masa lalu, musyawarah mufakat untuk mengambil keputusan penting digelar oleh keempat kamokula dan keempat mino.
Di era Titakono, forum musyawarah ini dipertahankan namun diubah menjadi Syarat Muna yang anggotanya terdiri atas omputo, bhonto balano, dan keempat ghoera.
Dalam masa pemerintahan Titakono, perkembangan pesat penduduk, menyebabkan daerah perladangan semakin luas, sehingga banyak daerah yang terlalu luas dipimpin oleh satu orang saja.
Maka diputuskan membentuk 19 kampung baru, yang mana setiap kampung dipimpin seorang mino.
Kampung-kampung baru itu sebagai berikut:
Di Tongkuno: Tondo, Mataholeo, Kadolo, Kowouna, dan Pentiro.
Di Lawa: Kaliwuliwu, Kabawomela, Kampani, Wou, Lambubalano (dekat Kota Muna), dan Malainea.
Di Kabawo: Karo (sekarang Holo), Kafofo, Lahorio, Kabangka, dan Lensino (Dekat Kancitala, sekarang tidak ada lagi).
Di Katobu: Labaluba, Lafinde, dan Wakalawea (dekat Labaluba, sekarang tidak ada lagi).
Bertindak sebagai mino di kampung-kampung ini, diangkat anak-anak dari keempat ghoerano, kecuali Kampung Lensino.
Strata Sosial
Mino Lensino adalah kepala kampung yang tingkatnya paling rendah di antara semua mino.
Ia bahkan masih di bawah tingkatnya dari Mino Kancitala, Lembo, Kaura, dan Ondoke yang adalah keturunan kafowawe (pembantu) Mino Wamelai dahulu kala di masa Bheteno ne Tombula.
Dalam rapat para pemimpin dan para mino, Mino Lensino duduk di tempat yang paling rendah. Lensino berarti ujung.
Adalah Titakono juga yang membentuk kelas-kelas (strata) sosial. Mulai dari cara berpakaian, hak, dan kewajiban tiap golongan masyarakat diatur secara terperinci. (*)
Dipetik dari buku Sejarah dan Kebudayaan Kerajaan Muna, Jules Couvreur
Comments
Post a Comment