Skip to main content

Posts

Insan Pemalas

Setiap orang punya sifat malas. Tapi ada alasan logis mengapa manusia berbakat jadi pemalas dan senang bermalas-malasan. Pemalas maunya berleha-leha saja sepanjang waktu dan pada saat yang sama memiliki segala-galanya. Mobil mewah, rumah megah, uang segudang, dikelilingi dayang-dayang yang siap melayani kebutuhannya, dan apa yang dia ingini tinggal bilang. Rasa malas tampaknya sifat dasar manusia, sama alamiahnya seperti rasa lapar. Manusia akan melakukan apa saja untuk memuaskan sifat malasnya. Maka ada orang yang bekerja keras hampir sepanjang hidupnya agar kelak bisa bermalas-malasan di hari tua. Mengumpul uang sebanyak-banyaknya supaya bisa setiap saat membiayai kebutuhan sifat malasnya. Kenyataan bahwa manusia pada dasarnya pemalas, sepertinya sengaja dicipta demikian. Ya, itu karena manusia memang didesain sebagai penghuni surga. Lantaran satu dan lain hal, manusia terusir dari surga dan tinggal di dunia, yang mana sekarang apa saja harus diupayakan terlebih dahulu sebelu...

Anabule

Anabule, sebuah ungkapan yang akan sangat sering terdengar di ruang publik di Kota Kendari dalam percakapan sehari-hari. Istilah ini bukan berarti anak orang Bule (Barat). Ia juga tidak ada kaitannya sama sekali dengan manusia bulai atau albino. Barangkali, memang pada awalnya, ia dipakai secara eksklusif untuk menyebut anak yang lahir di luar nikah. Menempatkannya secara sembrono sama saja mengajak berkelahi. Dalam perkembangannya, istilah anabule ungkapan yang ditujukan pada siapa saja. Menjadi kata pembuka atau penutup untuk mempertegas kata yang mengikutinya atau mendahuluinya. Misal, “anabule, kotornya!” atau “bodohmu situ, anabule”. Bahkan kadang-kadang dipakai sekaligus sebagai pembuka dan penutup. Contoh, “anabule, mingir ko , anabule.” Lama kelamaan, maksud dan maknanya pun beragam tergantung situasi. Dewasa ini, istilah anabule bahkan dimaksudkan untuk menyatakan kekaguman. Sama kadarnya dengan “wow”. “Anabule, bagusnya suaranya!” Atau dipakai untuk memelas, mereng...

Cerita Mini: Ketika Nadi Bergetar

Sebuah kecelakaan motor di simpang jalan melibatkan seorang pemuda dan gadis sebaya. Batapapun Tara di posisi benar, Pipit masuk rumah sakit dan divonis gegar otak. Pipit jadi bisu juga lumpuh. Sementara Taratumpu, nama kecil Tara, hanya luka lecet di beberapa bagian tubuhnya dan memar. Ia cuma perlu obat merah dan tukang urut.  Segala kebenarannya tiba-tiba seperti hujan sehari setelah kemarau panjang. Orangtua Pipit tidak menerima keadaan ini.  Ndopita, nama asli Pipit,  anak semata wayang dan sebentar lagi menikah.  Lantaran Pipit lumpuh,  si calon suami batal menikahinya. Tara bukan saja diserahi tanggung ongkos pengobatan tapi juga kewajiban tak masuk akal. Orangtua Pipit menuntut pria 25 tahun menikahi putrinya. Mereka beranggapan, lantaran ulah Tara maka Pipit menjadi seperti ini. Jadi, Tara harus membayar masa depan Pipit yang kelam dengan menjadikannya istri. Impas. Sebenarnya, Pipit bukan saja tidak punya masa depan tapi juga kehilangan masa lalu. Memo...

Bukan Berani karena Benar

Rasa TAKUT bukan hanya sebuah mekanisme alami MELINDUNGI diri dari MARA BAHAYA tapi ia juga bisa MENJERUMUSKAN diri ke dalam MALA PETAKA. TAKUT yang MENCELAKAI dan TAKUT  yang MELINDUNGI, perbedaan antara keduanya setipis KULIT ARI. TAKUT sama berbahayanya dengan BERANI. Salah TAKUT, celaka. Salah BERANI, celaka. BERANI dan TAKUT harus diambil dalam situasi yang tepat, terukur. Jadi, bukan "BERANI karena BENAR" tapi "BERANILAH dengan BENAR". "BERANI karena BENAR" telah banyak terbukti tidak mendatangkan akhir bahagia. Banyak yang celaka lantaran menganut paham: BERANI karena BENAR. Prinsip yang betul adalah BERANI dengan BENAR dan TAKUT dengan BENAR. Pada saat mana seorang harus mengambil sikap BERANI dan pada saat mana seorang memilih TAKUT. Kenyataanya, banyak PENAKUT tapi DITAKUTI. Pun tidak sedikit PEMBERANI tapi DIPERANGI. (*)

Waktu dan Kerusakan

Setiap muncul yang BARU berarti ada yang menjadi TUA. Yang BARU itu pun akan segera TUA. Dan yang TUA akan kembali BARU dalam bentuk lain. Setiap TAHUN BARU ditandai, semakin MENUA pula kehidupan. BARU dan TUA dibedakan oleh tingkat KERUSAKAN. Setiap BENDA punya MASA. Masa adalah WAKTU yang dibutuhkan setiap benda menuju KERUSAKAN. Ketika ada kondisi dimana benda tidak mengalami kerusakan maka waktu tidak berlaku baginya. Lalu ia disebut ABADI. Akhirnya, semakin banyak TAHUN BARU berbilang, kehidupan makin dekat dengan KERUSAKAN sempurna. (*)

Rumah Bordil Pertama di Kendari

Prostitusi di Kota Kendari meninggalkan jejak berusia 42 tahun. Berasal dari kepingan kenangan rumah bordil pertama bernama Samunggu. Samunggu sebenarnya nama pemilik bisnis “lendir” yang beroperasi sekitar 1973 di Mandonga, tepatnya di Kelurahan Alolama,  sekarang Anggilowu. Kopral Ismail Samunggu. Itu persis lima tahun setelah Gang Dolly Surabaya dibuka. Kendari tempo itu berstatus kabupaten dengan hanya dua kecamatan: Kendari dan Mandonga. Samunggu berdiri di lereng bukit, sebelah kiri bila menanjak bukit Alolama. Warga sekitar mempunyai nama tersendiri untuk lokasi prostitusi itu dengan julukan Lembah Dosa. Melongok keadannya sekarang ini, Juni 2015, tempat itu hanya dihuni perdu dan rumput liar, menggantikan hutan muda yang ikut terpapas garpu excavator proyek pengurukan. Kurang lebih 10 meter ketinggian sebagian bukit itu hilang. Lorong kecil di sebelah kiri itu dahulunya adalah jalan menuju “surga”. Samunggu tidak ada lagi di mata, hanya ada dalam ingatan sebagian or...

Korupsi Negara

UU mengatur, memperkaya diri sendiri atau orang lain sehingga negara dirugikan adalah KORUPSI. Tapi, hukum ini hanya bekerja SATU SISI. Bagaimana dengan NEGARA yang mengambil uang dari rakyat secara RAKUS sehingga rakyat menjadi berkurang kesejahteraannya. Atau mengambil UNTUNG lewat kebijakan-kebijakan CULAS sehingga kemakmuran rakyat TERPERAH. Menjadikan NEGARA KAYA tapi RAKYAT PAPA. Dalam konteks rakyat dirugikan, seharusnya negara juga pantas disebut korupsi: MENCURI KEMAKMURAN RAKYAT. Memurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) oleh Pusat Bahasa Kemendikbud, negara adalah organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi dan sah yang diakui oleh rakyat. Dengan kata lain, kebijakan negara dapat saja MENGALIRKAN kepentingan rakyat, dan bisa juga hanya MENGUNCI kepentingan dirinya sendiri: pemerintah. Amanat Undang-Undang Dasar 1945 kewajiban negara menciptakan kesejahteraan rakyat yang dengan demikian negara ikut menyandang status sejahtera. Sejahteranya seb...