Sepertinya saya tahu kenapa pria disebut kepala rumah tangga.....
Karena perempuan secara genital tercipta tidak lengkap. Ada satu yang kurang darinya.
KEPALA
Dia tidak punya kepala
Jadi dia butuh kepala untuk melengkapi dirinya, mengisi "CERUK" kekurangannya, menyempurnakannya.
Sejak semula dia memang hanya bulat telur, sampai datang kepala dengan berenang-renang, lalu dia menjelma seorang perempuan cantik
Setelah lahir dia tetap tidak memiliki satu kepala lainnya, pada saat lawan jenisnya lengkap dengan dua kepala.
Hidup dengan satu kepala tentu tidak mudah. Belum lagi tubuhnya secara naluriah akan menuntut kepala kedua.
Dia bisa dipermainkan kehidupan. Tergilir kesana kemari. Hidup tanpa arah tujuan. Menjadi objekan saja. Dieksploitasi "CERUK" kekurangannya oleh lawan jenis atau mengeksploitasinya sendiri.
Maka dia harus DIKEPALAI
Kepala yang tidak hanya berfungsi mengisi "CERUK" kekurangannya saja, melainkan sekaligus menjadi imam yang melindunginya dalam sebuah rumah tangga, menggandengnya ke jalan hidup yang mulia, imam yang menuntunnya ke masa depan (akhirat).
Entah berkelindan atau tidak, tapi konteks "KETIDAKLENGKAPAN KEPALA" ini juga barangkali jawaban tentang mengapa:
Wanita butuh dipikirkan
Wanita ingin dimengerti
Tidak tahu minta maaf
Bila salah, itu bukan salah dia
Dan bisa jadi lantaran itulah lelaki diperlengkapi dengan dua kepala untuk menghadapi wanita. (*)
Comments
Post a Comment