Skip to main content

Wali Kota Malam

Tidak lama setelah kelelawar keluar di suatu petang November 2011, mereka juga sudah rapi dan wangi. Dari dagu pria-pria ini menyiratkan tidak ada masalah dengan isi di kantung. Asal bisa senang, uang bukan halangan.

Mereka adalah orang-orang berpangkat dan berkuasa pada siang hari. Mereka sudah memiliki segalanya di hari siang, datang hendak menaklukan malam, melanjutkan kedigdayaannya untuk sepanjang hari.

Wajah-wajah di mana asap mengepul dari ubun-ubun. Kelihatannya masih ada beberapa hal yang belum terpuaskan. Masih ada tawa yang belum dituntaskan. 

Datang mengendus isi "aquarium" dengan seksama, dengus nafasnya menciptakan embun di dinding kaca. Aroma libido menyengat.

Kokok ayam jantan mengisyaratkan watu tengah malam. Saat itu apa pun saja telah melarut, selarut malam. Bunyi butiran es batu menyentuh dinding gelas kaca, terbenam di riuhnya gelegar musik.

Gelegak darah mengekstrak racikan impor menjadi gerak tak bernama. Mereka menjelma gambaran lagu Jamrud. 

"Sepasang tanduk mulai tumbuh di tengah rambut, sepasang kupingnya berubah makin lancip...".

Tapi Malam tetaplah malam…

Bukan siapa yang paling mabuk yang merajai malam. Tidak pula tentang siapa yang paling banyak uang. Saat subuh menjelang semua orang kembali menjadi sendirian. Yang baru saja terjadi seolah mimpi. Tidak ada yang diupayakan semalam bisa dibawa pulang.

Bara gairah yang terurai tuntas, mengepul bersama kabut, dibenamkan embun ke bumi. Tertutup rapat, menjadi bahagian dari rahasia malam. Begitulah malam melindungi misterinya.

Pemilik bibir bergincu merah berbalut gaun tipis dan sepatu hak tinggi, tentu saja bukan pemilik rak-rak minuman, bukan pula juragan tempat hiburan itu.

Duduk dalam "aquarium" itu orang-orang yang terseleksi. Orang-orang pilihan itu ini siap dipilih untuk menduduki kursi panas.

Mereka tidak lagi ditidurkan oleh malam. Merekalah yang menidurkan malam. Mereka tidak tidur sebelum malam tertidur. Merekalah yang menggerakan malam, yang membuat dagu-dagu tinggi itu rela merendah hingga tertunduk di bawah lutut.

Mereka inilah sebenar penguasa malam. Menjaga roda pemerintahan malam tetap berputar. Tidak ada penguasa siang yang tidak rela menekuk lutut di hadapannya. Merekalah wali kota malam. (*)

Comments

Popular posts from this blog

Lagu tentang Desember

Semua hal di dunia ini barangkali sudah pernah dibuatkan lagu. Tidak terkecuali nama bulan. Setiap bulan kayaknya ada lagunya, mulai dari Januari sampai Desember. Seperti halnya bulan ini kita berada di Desember, Indonesia punya beberapa lagu populer yang diciptakan dengan judul Desember. 1. Kenangan Desember - Arie Koesmiran (1970) Arie Koesmiran Ini lagu cewek. Lewat lagu ini si cewek membuka rahasia hatinya yang terdalam. Setiap wanita pasti punya kenangan emas, kenangan yang sangat berkesan dalam hidupnya. Kenangan emasnya dia direbut oleh seorang pria yang pernah membuatnya jatuh hati. Pria itu pun mencintainya sepenuh hati. Kedua remaja  terlibat asmara. Pada malam dia merayakan hari lahirnya di bulan Desember, kekasih hatinya hadir. Asmara sedang mekar-mekarnya. Dia dihadiahi peluk dan ciumaan mesra. Peluk cium pertama yang direguknya. Tak disangka itu yang penghabisan pula. Kisah cintanya dengan pria itu singkat tapi meninggalkan kesan yang sangat dalam. Apakah sang kekasih...

Tempat Keramaian Kendari, Wisata Malam Ruang Terbuka

Kota Kendari punya beberapa pilihan tempat kongko di ruang terbuka, tempat orang membentuk keramaian umum. Beberapa di antaranya menjadi tempat wisata malam pelepas penat, mengendurkan urat syaraf, menurunkan ketegangan setelah seharian sibuk beraktivitas.  Kendari, daerah yang perkembangan kotanya melingkari Teluk Kendari, tidak heran kebanyakan wisata kuliner, hotel, dan spot foto hits dibangun di tepi teluk, menjual view teluk dan dua landmark Kendari yang ikonik, Jembatan Teluk Kendari dan masjid terapung Al Alam. Berikut ini pilihan wisata malam ruang terbuka dan tempat-tempat keramaian yang populer.  1. Kendari Beach Kendari Beach dengan latar Teluk Kendari dan Masjid Al Alam di kejauhan Ada sepenggal jalan bypass di Kemaraya, jalur sepanjang Taman Teratai sampai Meohai Park, sebuah taman yang diapit Jln Ir H Alala dan Jln Sultan Hasanuddin, tempat keramaian pertama di Kendari sejak 80-an dan masih eksis sampai hari ini sebagai tempat favorit nongkrong. Panjangnya hanya ...

Kabupaten Tertua di Sulawesi Tenggara Berikut Modal Otonominya

Bicara kabupaten tertua berarti kembali ke masa awal terbentuknya Sulawesi Tenggara (Sultra) jadi provinsi pada 1964, ketika 4 kabupaten bergabung membentuk satu provinsi. Mereka adalah Kendari, Kolaka, Muna, dan Buton. Keempatnya di masa lalu adalah kerajaan mayor di jazirah tenggara Pulau Sulawesi. Fakta lainnya, ada 2 afdeling zaman penjajahan Belanda yang bergabung dalam proses terbentuknya Provinsi Sultra. Afdeling Boeton Laiwoi yang terdiri atas onder afdeling Buton, Laiwoi, dan Muna, di tambah satu bekas onder afdeling dari afdeling Luwu, yaitu Kolaka. Afdeling Luwu berdiam di Sulawesi Selatan. Onder afdeling Kolaka ditarik masuk ke afdeling Boeton Laiwoi pada masa pendudukan Jepang 1942-1945 dan tetap dipertahankan begitu ketika Indonesia merdeka oleh pemerintahan awal negara ini. Pada masa penjajahan Belanda, Sultra merupakan bagian dari Provinsi Celebes (Sulawesi) dengan ibu kotanya Makassar. Setelah Indonesia merdeka pada 1945, pemerintah Indonesia di bawah pimpinan Soekarno...