Datangnya Bulan Puasa biasanya selisih 10 atau 11 hari dengan Bulan Puasa tahun sebelumnya di kalender Masehi.
Kita diberitahu ilmuwan hal itu disebabkan tahun Hijriah lebih pendek 11 hari dibanding tahun Masehi. Tahun Masehi 365 hari, tahun Hijriah 354 hari.
Perbedaan ini membuat hari pertama Ramadan terus maju setiap tahun di kalender Masehi. Kemudian kita dapati dia akan menyeberang bulan setelah 2 atau 3 kali Ramadan.
Jadi, umat Islam pernah berpuasa di semua bulan dalam kalender Masehi.
Perbedaan 11 hari ini sepintas kecil, tapi dalam perspektif puluh tahun jadinya sesuatu.
Saat seseorang merayakan ultah pertama usia Masehinya, itu artinya dia menapak 1 tahun plus 11 hari dalam usia Hijriahnya.
Menginjak tahun ke-33 Masehi, dia akan berusia 33 tahun plus 363 hari kalender Hijriah. Plusnya itu kini setara dengan 1 tahun. Ingat, 1 tahun Hijriah 354 hari.
Karenanya, seseorang setelah memasuki usia 33 tahun Masehi, umurnya dalam penanggalan Hijriah satu tahun lebih tua.
Jika di kalender Masehi dia 40 tahun, maka dalam kalender Hijriah dia sudah 41 tahun.
Baca Juga:
Tauriyah
Dengan cara yang sama, sampai ketika dia berusia 65 tahun Masehi, dia menjadi 2 tahun lebih tua menurut perhitungan Hijriah. Yup, 67 tahun.
Dan bila dia memasuki 97 tahun Masehi, maka dalam Hijriah usianya 100 tahun. Berselisih 3 tahun sekarang.
Hijriah mendapatkan namanya dari peristiwa Nabi Muhammad hijrah ke Madinah. Momen itu sekaligus dijadikan titik start tahun pertama kalender Hijriah.
Peristiwa itu terjadi pada 622 Masehi. Tahun ini 2022 Masehi, itu berarti 1400 tahun lalu.
Sementara kalender Hijriah saat ini telah menunjuk tahun 1443 H. Ada selisih 43 tahun setelah kurun waktu 1400 tahun. (*)
Comments
Post a Comment