Skip to main content

Tauriyah

Tidak sengaja ketemu istilah tauriyah ini, melintas begitu saja di timeline. Bagiku asing, jadi aku coba cari tahu.

Jujur dan dusta ternyata tidak hitam dan putih dalam dunia kata-kata. 

Antara keduanya ada yang namanya tauriyah. Jujur tidak, dusta bukan.

Adakalanya kita diperhadapkan pada situasi jujur berabe, bohong dosa.

Bagaimana cara untuk tidak mengatakan yang sebenarnya, tapi tanpa berbohong dan tidak pula keluar dari kebenaran. 

Tak berterus terang tapi bukan bohong. Tak jujur tapi benar. Selamat di dunia, selamat di akhirat.

Cara berakrobat seperti itu disebut tauriyah.

Baca Juga:
Usia Hijriah

Contohnya seperti banyak artikel telah mengutipnya, kisah ketika Abu Bakar bersama Rasulullah SAW hijrah sembunyi-sembunyi dari Makkah ke Madinah. 

Di tengah jalan, keduanya bertemu dengan seorang Arab Badui. 

Untungnya orang tersebut hanya mengenal Abu Bakar dan menanyakan siapa orang yang bersamanya.

Demi menjaga keamanan dan keselamatan Rasulullah agar tidak terbongkar dan diketahui oleh orang-orang kafir Quraisy yang mengejarnya, Abu Bakar menjawab, "Penunjuk yang menunjuki saya jalan."

Maksud yang dituju Abu Bakar di sini adalah orang yang menunjukan jalan kebenaran kepadanya, Islam.

Dalam terminologi ilmu balaghah disebutkan, tauriyah adalah suatu lafadz yang mempunyai makna ganda, makna pertama dekat dan jelas akan tetapi tidak dimaksud, sedangkan makna kedua jauh dan tersembunyi, akan tetapi makna itulah yang dimaksud.

Contoh lain yang saya ambilkan.

Seorang ulama kedatangan banyak tamu di rumahnya, namun beliau tidak mau menemui dan berbicara dengan mereka, maka beliau muncul sambil meletakkan jarinya ke giginya dan mengatakan, “Gigiku, gigiku … "

Orang mengira beliau sedang sakit gigi, sehingga mereka pun pulang karena merasa tidak enak.

Tentu dia tidak salah, yang ditunjuk itu gigi namanya, bukan telinga, mata, atau lainnya. Dan itu benar-benar giginya, bukan punya orang lain.

Ini bentuk tauriyah. Dan tauriyah tidak sama dengan bohong. Kedudukan dia dalam kehidupan terpuji. (*)

Comments

Popular posts from this blog

Katimboka: Layangan Pertama di Dunia

Peneliti layang-layang asal Jerman, Wolfgang Bieck, saat memulai penelusurannya pada 1997 mendapati semua literatur menunjuk Cina rumah kelahiran layang-layang dunia. Mengambil tonggak 2800 tahun lalu Cina telah menerbangkan layangan terbuat dari sutra dan bambu emas sebagai bingkainya. Penggalian lebih jauh mempertemukan Wolfgang dengan layang-layang di Asia Tenggara yang lebih primitif. Terbuat dari daun. Baca Juga: Raja Festival Layangan Internasional Itu Bernama Kolope Persepsinya mengenai layang-layang terdamprat. Dari situ dia mulai membuka jalur baru pemetaan asal muasal layang-layang, menggunakan pendekatan teori evolusi. Wolfgang Bieck mengungkapkan hal ini kepada penulis, saat Festival Layang-Layang Internasional 2006 yang diselenggarakan di Kabupaten Muna, satu pulau kecil di Indonesia. Ia menaruh purbasangka, layang-layang sutra hanya mata rantai berikut dari evolusi layang-layang, suatu pengembangan dari layang-layang daun. Persoalannya sekarang, di Asia Tenggara teru...

Pesan Geologi Berusia 1,8 Juta Tahun untuk Kabupaten Muna

Muna sebagai kabupaten usianya tahun ini 65 tahun, sebagai kerajaan umurnya menginjak 814 tahun, sebagai sebuah pulau usianya menurut Kementerian ESDM terbentuk sekitar 1,8 juta tahun yang lalu.  Ilustrasi pengangkatan Pulau Muna Muna 1 Juli 1959 mekar jadi kabupaten. Sama-sama mekar dengan Kecamatan Kendari, Buton, dan Kolaka saat Sulawesi Tenggara resmi terbentuk jadi provinsi, terpisah dari Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Sebelumnya Sulsel dan Sultra digabung jadi satu, Provinsi Sulawesi Selatan-Tenggara (Sulselra). Sejauh 2024 Muna sudah melahirkan 2 anak, yaitu Kabupaten Buton Utara yang dimekarkan pada 2 Januari 2007 dan 7 tahun kemudian tepatnya 23 Juli 2014 memekarkan Kabupaten Muna Barat. Terbersit rencana pemekaran dua wilayah lagi, Kota Raha dan Muna Timur.  Muna adalah nama suku yang mendiami satu dari dua pulau besar berdampingan di bawah lengan tenggara Pulau Sulawesi, Pulau Muna. Dan di sebelahnya Pulau Buton.  Secara administratif Muna berbagi tempat d...

Petunjuk Jalan Keliling Daerah Sulawesi Tenggara

Wakatobi hanya satu dari 4 pulau mayor di Sulawesi Tenggara yang memendam harta karun objek wisata alam yang eksotis. Mulai dari bawah laut, tepi pantai, hutan, sungai, air terjun, laguna, flora dan fauna endemik, gua purba, menara kars, hingga di angkasanya masih beterbangan burung langka dan layang-layang pertama di dunia, adalah semua apa destinasi wisata yang orang butuhkan, ada di jazirah ini. Provinsi Sulawesi Tenggara terdiri atas 17 kabupaten/kota, secara rinci 2 kota dan 15 kabupaten. Sebagian daerah-daerah itu berdiam di daratan utama Sulawesi dan sebagian tersebar di kepulauan. Persisnya 8 daerah di daratan dan 9 daerah di kepulauan. Wilayah Daratan Sebanyak 8 daerah di daratan adalah: Kabupaten Kolaka ibu kotanya Kolaka Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) ibu kotanya Wanggudu Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) ibu kotanya Tirawuta Kabupaten Konawe ibu kotanya Unaaha Kabupaten Konawe Utara (Konut) ibu kotanya Lasusua Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) ibu kotanya Andoolo Kota Kendari...