Skip to main content

Pelacur

Pelacur asal katanya lacur. Oleh KBBI, lacur didefinisikan dengan malang, celaka, sial. Juga bisa diartikan buruk laku. 

Pelacur dalam hal ini orang yang berbuat malang, yang berbuat celaka, yang berbuat sial. Juga bisa diartikan orang yang buruk laku.

Leluhur kita memilihkan kata ini untuk menyebut perempuan yang menjajakan dirinya pada lelaki hidung belang. 

Semua arti pelacur di atas tidak ada sama sekali yang berasosiasi dengan hal-hal seputar birahi, selangkangan. Tidak juga tentang uang.

Cara leluhur bangsa ini memberi nama sesuatu mencerminkan kehalusan perasaan dan ketinggian budi bahasa. Mereka mempertimbangkan sentuhan kata di jiwa.

Meskipun perilaku itu sangat dibenci, dikutuk oleh masyarakat umum pada masa itu karena menyimpang dari norma yang berlaku, leluhur kita tidak memberinya nama yang menuding langsung, tidak pula memberi cap dengan penuh nafsu melalui kata-kata kasar dan menistakan, melainkan mencari eufemismenya: Pelacur.

Justru menjadi kasar sebenarnya ketika menggantinya dengan PSK (pekerja seks komersial). Bagaimanapun juga, di situ ada kata seks dan komersial. 

Terlalu mengarah dan sangat blak-blakan, tanpa tedeng aling-aling

Ada banyak istilah peninggalan leluhur yang orang sekarang mengubah namanya dengan maksud memperhalus, kenyataannya justru menghinakan lebih dalam.

Tetapi jika hari ini menyebut mereka pelacur, kemungkinan besar Anda bermalam di kantor polisi. 

Ada juga sebutan lain yang familiar dipakai masyarakat, istilahnya lonte. Lonte diadopsi dari Bahasa Belanda.

Orang Belanda memberi nama pelacur dengan sebutan Lonntje. 

Lonn artinya upah, sedangkan Tje artinya kecil atau disayangi. Jika kedua kata digabungkan jadilah Lonntje yang berarti "upahan yang disayangi". 

Masih lebih halus kedengarannya daripada "pekerja seks komersial". Setidaknya masih ada kata "sayang". (*)

Comments

Popular posts from this blog

Lagu tentang Desember

Semua hal di dunia ini barangkali sudah pernah dibuatkan lagu. Tidak terkecuali nama bulan. Setiap bulan kayaknya ada lagunya, mulai dari Januari sampai Desember. Seperti halnya bulan ini kita berada di Desember, Indonesia punya beberapa lagu populer yang diciptakan dengan judul Desember. 1. Kenangan Desember - Arie Koesmiran (1970) Arie Koesmiran Ini lagu cewek. Lewat lagu ini si cewek membuka rahasia hatinya yang terdalam. Setiap wanita pasti punya kenangan emas, kenangan yang sangat berkesan dalam hidupnya. Kenangan emasnya dia direbut oleh seorang pria yang pernah membuatnya jatuh hati. Pria itu pun mencintainya sepenuh hati. Kedua remaja  terlibat asmara. Pada malam dia merayakan hari lahirnya di bulan Desember, kekasih hatinya hadir. Asmara sedang mekar-mekarnya. Dia dihadiahi peluk dan ciumaan mesra. Peluk cium pertama yang direguknya. Tak disangka itu yang penghabisan pula. Kisah cintanya dengan pria itu singkat tapi meninggalkan kesan yang sangat dalam. Apakah sang kekasih...

Tempat Keramaian Kendari, Wisata Malam Ruang Terbuka

Kota Kendari punya beberapa pilihan tempat kongko di ruang terbuka, tempat orang membentuk keramaian umum. Beberapa di antaranya menjadi tempat wisata malam pelepas penat, mengendurkan urat syaraf, menurunkan ketegangan setelah seharian sibuk beraktivitas.  Kendari, daerah yang perkembangan kotanya melingkari Teluk Kendari, tidak heran kebanyakan wisata kuliner, hotel, dan spot foto hits dibangun di tepi teluk, menjual view teluk dan dua landmark Kendari yang ikonik, Jembatan Teluk Kendari dan masjid terapung Al Alam. Berikut ini pilihan wisata malam ruang terbuka dan tempat-tempat keramaian yang populer.  1. Kendari Beach Kendari Beach dengan latar Teluk Kendari dan Masjid Al Alam di kejauhan Ada sepenggal jalan bypass di Kemaraya, jalur sepanjang Taman Teratai sampai Meohai Park, sebuah taman yang diapit Jln Ir H Alala dan Jln Sultan Hasanuddin, tempat keramaian pertama di Kendari sejak 80-an dan masih eksis sampai hari ini sebagai tempat favorit nongkrong. Panjangnya hanya ...

Kabupaten Tertua di Sulawesi Tenggara Berikut Modal Otonominya

Bicara kabupaten tertua berarti kembali ke masa awal terbentuknya Sulawesi Tenggara (Sultra) jadi provinsi pada 1964, ketika 4 kabupaten bergabung membentuk satu provinsi. Mereka adalah Kendari, Kolaka, Muna, dan Buton. Keempatnya di masa lalu adalah kerajaan mayor di jazirah tenggara Pulau Sulawesi. Fakta lainnya, ada 2 afdeling zaman penjajahan Belanda yang bergabung dalam proses terbentuknya Provinsi Sultra. Afdeling Boeton Laiwoi yang terdiri atas onder afdeling Buton, Laiwoi, dan Muna, di tambah satu bekas onder afdeling dari afdeling Luwu, yaitu Kolaka. Afdeling Luwu berdiam di Sulawesi Selatan. Onder afdeling Kolaka ditarik masuk ke afdeling Boeton Laiwoi pada masa pendudukan Jepang 1942-1945 dan tetap dipertahankan begitu ketika Indonesia merdeka oleh pemerintahan awal negara ini. Pada masa penjajahan Belanda, Sultra merupakan bagian dari Provinsi Celebes (Sulawesi) dengan ibu kotanya Makassar. Setelah Indonesia merdeka pada 1945, pemerintah Indonesia di bawah pimpinan Soekarno...