Waktu Maryam bersandar di pohon tiba saat akan melahirkan, Tuhan menyuruh Maryam menggoyang pokok kurma agar buahnya jatuh untuk dia makan.
Tuhan perlu seseorang menjatuhkan buah?
Maryam sedang kepayahan menahan sakit, bernapas saja sulit. Tidakkah Tuhan tahu itu.
Kalau memang Tuhan ingin memberikan pertolongan, Dia bisa memerintahkan buah itu jatuh sendiri. Apa susahnya, Dia kan Mahakuasa.
Tapi tidak...
Saat Nabi Musa terjebak di tepi pantai, di depannya lautan sedangkan di belakang pasukan Firaun makin mendekat, Tuhan menyuruh Musa memukulkan tongkatnya supaya laut terbelah.
Apa tidak salah? Yang menyuruh ini adalah Tuhan yang kuasa membuat laut kering dengan sendirinya tanpa perlu tongkat segala macam. Untuk apa lagi pakai acara pukul tongkat.
Tapi tidak....Musa perlu memukulkan tongkatnya dan Maryam mesti menggoyang pokok korma. Walaupun mungkin menggoyang itu hanya syarat saja bagi Tuhan. Padahal, biar Maryam sentuh pohonnya sedikit barangkali buahnya akan segera berjatuhan seperti daun di musim gugur.
Ya, karena ini dunia.
Di alam dunia manusia harus berupaya terlebih dulu sebelum mendapatkan sesuatu.
Kalau ingin apa-apa tinggal dihayalkan sekejap ada, itu kualitas surga.
Kualitas dunia memang disetel rendah. Karena itu, ketika Adam terusir dari surga, perpindahan ke dunia disebut turun. Turun dari kualtas tinggi ke kualitas rendah.
Jadi, jangan harap kualitas surga ditemukan di dunia.
Pekerjaan apa pun yang masing-masing kita sedang geluti saat ini, itulah tongkat kita, itulah pohon kita. Dengan tidak membenarkan korupsi, menjilat, mencuri, dan tipu-tipu.
Menjadi kuli kasar atau kerja kantor, terserah, yang pokok berikan alasan Tuhan untuk menjatuhkan karunianya.
Perlu disadari pula, dunia walau sudah diturunkan kualitasnya tak jarang ada kejadian di luar logika bin ajaib.
Jadi, pukulkan saja tongkatmu, goyang saja pohonnya. (*)
Comments
Post a Comment