Aura Pena Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2018

Haroa di Raha 1990

Zaman beralih, generasi berganti, kebudayaan berevolusi. Bahkan di pulau terpencil di kaki Sulawesi yang didiami suku Muna, gempuran modernisasi tak terlerai. Tradisi haroa pun tak luput dari intrusi. Menunya perlahan berasimilasi. Satu yang masih lestari: Lapa-lapa. Kelengkapan Haroa Haroa, sebuah tradisi berkumpul untuk memohonkan doa-doa atau memanjatkan puji syukur, yang ditutup dengan jamuan makan bersama. Bagi suku yang mana jagung adalah makanan pokoknya, hampir setiap gerak kehidupan bisa diiringkan haroa. Mulai dari menyongsong kelahiran hingga melepas kematian, mendirikan tonggak kegiatan hingga menghargai pencapaian, melunaskan hajatan hingga memuliakan perayaan. Salah satunya, haroa menyambut lebaran. Hidangan yang disajikan tentu bukan menu yang lumrah dikonsumsi sehari-hari, melainkan masakan spesial yang hanya dipersembahkan pada acara penting dan massal, baik upacara adat maupun ritus keagamaan. Pengerjaannya melibatkan proses yang rumit, repot, dan membutuhkan ban