Aura Pena Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2017

Anabule

Anabule, sebuah ungkapan yang akan sangat sering terdengar di ruang publik di Kota Kendari dalam percakapan sehari-hari. Istilah ini bukan berarti anak orang Bule (Barat). Ia juga tidak ada kaitannya sama sekali dengan manusia bulai atau albino. Barangkali, memang pada awalnya, ia dipakai secara eksklusif untuk menyebut anak yang lahir di luar nikah. Menempatkannya secara sembrono sama saja mengajak berkelahi. Dalam perkembangannya, istilah anabule ungkapan yang ditujukan pada siapa saja. Menjadi kata pembuka atau penutup untuk mempertegas kata yang mengikutinya atau mendahuluinya. Misal, “anabule, kotornya!” atau “bodohmu situ, anabule”. Bahkan kadang-kadang dipakai sekaligus sebagai pembuka dan penutup. Contoh, “anabule, mingir ko , anabule.” Lama kelamaan, maksud dan maknanya pun beragam tergantung situasi. Dewasa ini, istilah anabule bahkan dimaksudkan untuk menyatakan kekaguman. Sama kadarnya dengan “wow”. “Anabule, bagusnya suaranya!” Atau dipakai untuk memelas, mereng