Prostitusi di Kota Kendari meninggalkan jejak berusia 42 tahun. Berasal dari kepingan kenangan rumah bordil pertama bernama Samunggu. Samunggu sebenarnya nama pemilik bisnis “lendir” yang beroperasi sekitar 1973 di Mandonga, tepatnya di Kelurahan Alolama, sekarang Anggilowu. Kopral Ismail Samunggu. Itu persis lima tahun setelah Gang Dolly Surabaya dibuka. Kendari tempo itu berstatus kabupaten dengan hanya dua kecamatan: Kendari dan Mandonga. Samunggu berdiri di lereng bukit, sebelah kiri bila menanjak bukit Alolama. Warga sekitar mempunyai nama tersendiri untuk lokasi prostitusi itu dengan julukan Lembah Dosa. Melongok keadannya sekarang ini, Juni 2015, tempat itu hanya dihuni perdu dan rumput liar, menggantikan hutan muda yang ikut terpapas garpu excavator proyek pengurukan. Kurang lebih 10 meter ketinggian sebagian bukit itu hilang. Lorong kecil di sebelah kiri itu dahulunya adalah jalan menuju “surga”. Samunggu tidak ada lagi di mata, hanya ada dalam ingatan sebagian orang.