Aura Pena Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2011

Wali Kota Malam

Tidak lama setelah kelelawar keluar di suatu petang November 2011, mereka juga sudah rapi dan wangi. Dari dagu pria-pria ini menyiratkan tidak ada masalah dengan isi di kantung. Asal bisa senang, uang bukan halangan. Mereka adalah orang-orang berpangkat dan berkuasa pada siang hari. Mereka sudah memiliki segalanya di hari siang, datang hendak menaklukan malam, melanjutkan kedigdayaannya untuk sepanjang hari. Wajah-wajah di mana asap mengepul dari ubun-ubun. Kelihatannya masih ada beberapa hal yang belum terpuaskan. Masih ada tawa yang belum dituntaskan.  Datang mengendus isi "aquarium" dengan seksama, dengus nafasnya menciptakan embun di dinding kaca. Aroma libido menyengat. Kokok ayam jantan mengisyaratkan watu tengah malam. Saat itu apa pun saja telah melarut, selarut malam. Bunyi butiran es batu menyentuh dinding gelas kaca, terbenam di riuhnya gelegar musik. Gelegak darah mengekstrak racikan impor menjadi gerak tak bernama. Mereka menjelma gambaran lagu Jamrud.  "Se