Aura Pena Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2011

Turis Lokal dan Payung Rusak

Seorang teman, Maturidi, wartawan Kaltim Pos, menyimpulkan di Bali biarpun bawa uang banyak, turis lokal banyak tetap saja tidak akan ditoleh.  "Kita sudah kalah sejak awal sama bule, kita kalah di imej," katanya. Berdua Maturidi main di Pantai Sanur Ia mendapatkan kalimat itu waktu keluar hotel. Kebetulan hujan sedang gerimis, satpam hotel dengan sigap menawarkan payung untuk bule yang keluar. Giliran Maturidi lewat, ia dibiarkan begitu saja, ditoleh pun tidak. Atas nama keadilan Maturidi mencoba meminta satu. Satpam memberinya sebuah, itupun dengan kata pengantar yang panjang.  "Sudah habis mas. Masih ada satu, ini yang terakhir, tapi sudah rusak. Mau?" Erwan (sebelah kanan) menghirup segarnya angin laut Nusa Penida Dengan payung rusak, malam itu, saya, Maturidi, Erwan (Riau Pos) dan Rihard (Tribun Pontianak) memaksakan diri ke Kute. Besoknya adalah hari terakhir pelatihan untuk jurnalis tentang Redd Plus and Peran Lahan Basah yang diadakan Cifor, bekerja sama den