Aura Pena Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2011

Cerpen: Gelandangan dan Gentayangan

Seorang pemuda gelandangan, namanya Lamun, duduk dibangku pojok sebuah taman kota. Ia sedang menghayal tingkat tinggi. Saking asiknya menghayal ia hanyut dalam alam hayal. Sementara jiwanya berkenala, tubuh kasarnya menghampa. Pertemuan Gelandangan dan Gentayangan Dalam keremangan senja itu, ada roh gentayangan yang lewat di taman, namanya Arwah. Melihat tubuh kosong di bangku taman, ia iseng masuk ke dalamnya. Dipakainya, dicobanya tubuh itu kesana kemari. Ia merasa cocok. Keasikan, ia lupa diri dan terus bertualang dengan tubuh temuannya itu.  "Nanti saja kalau pemiliknya pulang baru aku keluar," pikirnya. Di alam hayal, Lamun telah menjadi orang yang hidupnya berjaya. Hanya dalam sekejap ia bisa menjadi seorang miliarder, punya isteri cantik, rumah megah, dan semua kemewahan hidup yang diinginkan. Ia jadi enggan kembali ke tubuh pemulungnya di dunia fana. Ia memutuskan menetap di dunia hayal sampai tua, sampai tutup usia. Menolak Warisan Orang Tua Arwah belakangan menyadar