Aura Pena Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2009

Gubrak, Hmm …Pasti Caleg

Setelah 9 April 2009, iklim sosial di Raha, Kabupaten Muna mengalami beberapa perubahan yang aneh. Dulu, kalau ada berita mengamuk, orang pasti bertanya, “anak lorong apa?”. Sekarang, dengar orang mengamuk, “Hmm…pasti caleg”. Lelucon yang kejam sebenarnya, tapi caleg memang sedang jadi bulan-bulanan sindiran. Sementara duduk di bundaran tugu Jati ada raung knalpot memekak telinga, melesat bak anak panah, lalu di kelokan terdengar bunyi gubrak…  Ini kalimat pertama yang diteriakkan orang-orang di sekitar situ. “Taruhan, pasti Caleg”.  Itu belum seberapa menyakitkan. La Olo, mantan anggota DPRD Muna yang kini ikut mencalonkan diri diisukan meninggal di tempat perhitungan suara. Sampai-sampai ia muncul di PPK Kecamatan Katobu keesokan harinya, banyak yang gugup. Nyong, salah seorang caleg dari Dapil Muna III diisukan jual mobil Terrano-nya, keliling dengan parang mencari peluncurnya satu per satu. Jual celana 501 untuk beli rokok, mengamuk di pasar dan lain sebagainya. Kini, Nyong turun d

Unek-Unek Caleg Usai Pileg 2009

Satu per satu caleg Pileg 2009 di Raha, Kabupaten Muna mulai menampakan gejala depresi. Sudah ada yang masuk IGD dengan dua jahitan di kepala, sebab dihantamkan celengan tanah liat oleh isterinya setelah memeriksa cadangan uang terakhir di celengan bayi yang kelihatan masih utuh, tapi setelah dicek pantatnya sudah bolong. Isinya kosong melompong. Sebaliknya ada ibu rumah tangga yang masuk RS dengan bibir pecah, muka biru lebam. Ia dipermak suaminya yang caleg, lantaran menuding keluarga sang isteri tidak member dukungan hingga perolehan suaranya kecil. Tapi ada kekesalan yang tidak bisa dilampiaskan yakni kekesalan terhadap konstituen. “Sakit kasihan. Ada anak buahku, sudah 7 tahun ikut saya. Kalau datang ke kota, tinggal di rumah. Sakit keluarganya di kampung kita jenguk, kita bantu. Kurang beras kita kirimkan di karungnya, keluarganya kawin kita urus. Pokoknya kita sudah anggap keluarga. Tapi tanggal 9 kemarin, di TPS-nya, biar satu suara tidak ada. Bagaimana itu eh, bingung saya,” g